Beranda | Artikel
Bulughul Maram - Shalat: Pemborosan dalam Membangun dan Memperindah Masjid
Senin, 18 Oktober 2021

Saat ini masjid hanya dibuat megah dan indah, tetapi tidak dimakmurkan dengan ibadah di dalamnya. Inilah realita yang terjadi pada sebagian masjid saat ini. Coba kita lihat hadits yang diangkat oleh Imam Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram berikut ini.

 

Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani

Kitab Shalat

بَابُ المسَاجِدِ

Bab Seputar Masjid

Hukum Membuat Masjid Menjadi Megah dan Indah

Hadits #263

 

وَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِي الْمَسَاجِدِ». أَخْرَجَهُ الْخَمْسَةُ إلاَّ التِّرْمِذِيَّ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga orang-orang berlomba dalam kemegahan masjid.” (Dikeluarkan oleh imam yang lima kecuali Tirmidzi. Ibnu Khuzaimah mensahihkannya). [HR. Abu Daud, no. 449; An-Nasai, 2:32; Ibnu Majah, no. 739; Ahmad, 19:372; Ibnu Khuzaimah, no. 1322, 1323. Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan dalam Minhah Al-‘Allam, 2:494, mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih sesuai syarat Muslim, perawinya tsiqqah (terpercaya), perawi shahihain selain Hammad bin Salamah yang termasuk perawi Imam Muslim].

 

Hadits #264

 

وَعَنِ ابنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا أُمِرْتُ بِتَشْيِيدِ المَسَاجِدِ». أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku tidak diperintahkan untuk menghiasi masjid.” (HR. Abu Daud. Ibnu Hibban mensahihkannya). [HR. Abu Daud, no. 448 dan Ibnu Hibban, 4:494. Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan dalam Minhah Al-‘Allam, 2:496, mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih sesuai syarat Muslim, sebagaimana disebut oleh Imam Nawawi rahimahullah].

 

Faedah hadits

  1. Kalau disebut as-saa’ah dalam Al-Qur’an, maka yang dimaksud adalah kiamat kubra (kiamat besar).
  2. Tanda kiamat adalah setiap orang akan saling bangga dengan bangunan masjidnya yang megah. Mereka berbuat riya’, sum’ah, dan gila pujiaan dengan kemegahan masjidnya yang ada.
  3. Hadits #263 jadi dalil tercelanya berbangga-bangga dengan bangunan masjid. Akhirnya, bukan lagi tujuan akhirat yang dikejar, tetapi tujuan dunia.
  4. Berbangga-bangga dengan bangunan masjid akhirnya mengarah pada israf (pemborosan).
  5. Tasy-yid di hadits #264 yang dimaksud adalah meninggikan bangunan dan memanjangkannya. Tujuannya adalah untuk membuat jadi indah, sebagaimana disebutkan dalam lafaz lain “lituzakh-rifunnahaa”, yaitu memperindahnya. Zakhrofah asalnya berarti emas. Namun, istilah zakhrofah dimaksudkan untuk segala sesuatu yang dibuat indah dengannya.
  6. Memegahkan dan memperindah masjid bukan suatu yang masyru’ (dianjurkan). Seandainya hal itu yang dituntut pada masjid pastilah telah diperintahkan oleh Allah pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  7. ‘Umar radhiyallahu ‘anhu membiarkan masjid apa adanya seperti zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena masjid yang megah nan indah malah melalaikan orang dari shalatnya. Namun, Utsman radhiyallahu ‘anhu mulai menghias masjid karena melihat orang-orang telah menghias rumah mereka dengan baik. Walaupun yang dilakukan oleh ‘Utsman dikritik oleh sebagian sahabat Nabi.
  8. Jika ingin memperluas masjid dipersilakan, tetapi jauhi israf (pemborosan) dan berbangga-bangga dengan masjid. Bahkan saat ini kalau mau dihitung-hitung biaya memperindah masjid sebenarnya bisa dijadikan biaya untuk membangun masjid lainnya, wallahul musta’an.
  9. Memakmurkan masjid adalah dengan ketaatan dan ibadah. Janganlah memakmurkan masjid hanya dengan bangunannya saja yang megah.

 

Baca juga: Cara Memakmurkan Masjid

 

Referensi:

Minhah Al-‘Allam fii Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan ketiga, Tahun 1431 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:494-499.

 

Selasa pagi, 12 Rabiul Awwal 1443 H, 19 Oktober 2021

@ Darush Sholihin Pangggang Gunungkidul

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com


Artikel asli: https://rumaysho.com/30110-bulughul-maram-shalat-pemborosan-dalam-membangun-dan-memperindah-masjid.html